JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak para peneliti dari pemerintah dan swasta untuk menemukan alat ramah lingkungan agar dapat diterapkan di wilayahnya yang terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Saya juga menyampaikan permohonan kepada para periset. Di banyak lembaga pemerintah dan lembaga swasta lain, silakan carikan, temukan alat-alat yang ramah lingkungan," ujar Doni di kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (14/9/2019).
Baca Juga: Jokowi Minta Semua Pihak Terkait Koordinasi Atasi Karhutla Riau
Dengan adanya alat itu, diharapkan dapat diberikan ke masyarakat agar tidak membakar hutan demi membuka ladang atau perkebunan. Sebab, berdasarkan data yang diterimanya sebanyak 99 persen penyebab kebakaran adalah manusia dan 80 persen dari lahan yang bekas terbakar ini jadi kebun.
"Yang bisa digunakan masyarakat dengan murah. Untuk buka ladang, buka kebun, tanpa bakar. Pendekatan ini adalah imbauan. Kami tak ingin kehabisan tenaga, kehabisan energi, kami tak ingin kehabisan uang, hanya karena kami belum optimal," ujarnya.
Selain itu, Doni juga berharap para pejabat negara terutama Bupatu, Wali Kota, serta camat lurah, untuk lebih peduli pada masyarakatnya. Dimana turut terlibat dalam mengajak masyarakat agar tak membakar lahan dan mengakibatkan Karhutla.
“Kami BNPB mengatakan kalau ada masyarakat yang dibayar untuk membakar ladang, kami siap menampung mereka, kami pekerjakan sebagai bagian dari satgas pemadaman api. Kita bayar, lebih baik kita membayar rakyat, dari pada rakyat dibayar orang lain untuk membakar,” tuturnya.
Baca Juga: Kepala BNPB Sebut Pejabat Daerah Kurang Peduli dengan Karhutla
(Arief Setyadi )