KEPUTUSAN badan kebudayaan, pendidikan dan pengetahuan PBB, UNESCO untu menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional merupakan pengakuan resmi terhadap warisan budaya Indonesia itu. UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia.
Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla mengajak delegasi Indonesia untuk mengenakan, sekaligus mengenalkan batik pada pembukaan Sidang Majelis Umum PBB ke-74 di New York pekan lalu.
Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Komunikasi dan Informatikan Rudiantara dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan dan Dubes LBBP/Watap RI Dian Triansyah Djani semuanya menggunakan baju batik.
Foto: wapresri.go.id.
Wapres Kalla mengenakan batik pada sesi foto Ketua Delegasi atau Pemimpin Negara Pathfinder SDG 10 &16 di Rose Garden SDG Acton Zone, pada Welcoming Reception yang digelar oleh Sekretariat Jenderal PBB hingga pembukaan sesi debat umum Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-74 serta pertemuan bilateral dengan Utusan Khusus PBB untuk Inklusi Keuangan, Ratu Maxima dari Belanda di Qatar Lounge. Wapres Kalla juga mengenakan batik dalam jamuan santap siang memenuhi undangan Sekjen PBB di North Delegates Lounge, Conference Bulding.