
Tim perlindungan anak itu juga ditugaskan mencari akar masalah yang mendorong para siswa yang mayoritas berasal daei anak STM itu ikut demonstrasi anarkis.
"Jangka pendeknya adalah membahas dugaan pelibatan anak dalam rentang seminggu ini, terus dugaan pelibatan anak dalam demo memang luar biasa, mereka berasal dari berbagai titik," ujarnya.
Baca juga: Polisi Sebut 7 Pedemo di Gedung DPR Positif Narkoba
Susanto menerangkan, ajakan dari media sosial (medsos) sangat pengaruh menggerakan para pelajar untuk melakukan aksi demonstrasi, yang berujung rusuh dengan aparat kepolisian.