MUHADJIR Effendy ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisi posisi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), yang sebelumnya dijabat Puan Maharani.
Munculnya nama Muhadjir Effendy mengisi kursi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju bisa dibilang bukan sebuah kejuatan. Pasalnya pada periode pertama Presiden Jokowi, ia didapuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Ia menjabat Mendikbud dalam Kabinet Kerja menggantikan Anies Baswedan pada 27 Juli 2016.
Pria kelahiran Madiun 29 Juli 1956 ini, telah lama berkecimpung di dunia pendidikan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Okezone dari berbagai sumber, Rabu (23/10/2019), anak keenam dari sembilan bersaudara dari pasangan Soeroja dan Sri Soebita ini meraih gelar sarjana Muda Muda di IAIN Malang (sekarang UIN Malang) pada 1978. Ia kemudian memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sosial di IKIP Negeri Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) pada 1982.
Sejak muda, Muhadjir telah aktif berkecimpung di organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah, Himpunan Mahasiswa Islam, mapun Pelajar Islam Indonesia.
Lama berkecimpung di Muhammadiyah, Muhadjir diamanahi jabatan Wakil Ketua Badan Pendidikan Kader/Pembina Angkatan Muda Muhammadiyah PP Muhammadiyah, periode 1995-2000.
Kemudian ia juga pernah menjabat Ketua Badan Pendidikan Kader/Pembina Angkatan Muda Muhammadiyah (BPK/P-AMM) Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur, tahun 1997–2001, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, tahun 2000–2005.
Pria yang meraih gelar magister administrasi publik di Universitas Gadjah Mada pada 1996 itu juga pernah menjadi Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, tahun 2005–2010 serta Anggota Badan Pelaksana Harian Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) PP Muhammadiyah, tahun 2006–2011.
Saat ini, di salah satu ormas terbesar tersebut suami dari Suryan Widati ini menjabat Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan periode 2015-2020.
Selain di Muhammadiyah, pria yang menyelesaikan S-3 dalam program doktor ilmu-ilmu sosial di Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya pada 2008 ini juga tercatat pernah menjadi Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jawa Timur periode 2010–2015. Ia pun menjabat Anggota Dewan Pembina Ma’arif Institute for Culture and Humanity periode 2010 hingga saat ini.