JAKARTA – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mengatakan guru merupakan agen penangkal radikalisme di sekolah-sekolah, tetapi pada saat yang sama juga rentan menjadi agen penyebaran radikalisme. Ia meminta semua guru khususnya di naungan Kementerian Agama agar waspada terhadap paparan paham intoleransi yang berujung radikalisme.
"Saya berharap kepada semua guru madrasah dan guru agama Islam yang berada dalam naungan Kemenag, jangan ada radikalisme di antara kita," kata Zainut ketika berbicara di Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).
Kemenag akan memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2019 yang jatuh pada 25 November dengan berbagai acara. Pada puncak peringatan nanti, Kemenag mengadakan serangkaian lomba yang dapat meningkatkan potensi dan bakat para guru.
Baca juga: Jokowi Usul Istilah Radikalisme Diganti Manipulator Agama, Ini Penjelasan Wamenag
Pada akhir pekan lalu, di kantor pusat Kementerian Agama digelar lomba senam dan vlog. Acara senam diramaikan 600 guru madrasah se-Jabodetabek, didampingi langsung Menteri Agama Fachrul Razi dan Wakilnya Zainut Tauhid.
Zainut Tauhid menilai, ide-ide moderasi beragama akan dengan mudah disebarkan kepada seluruh anak didik di Indonesia apabila para guru benar-benar dapat menyerap gagasan Islam yang rahmatan lilalamin.
Baca juga: Menag Bantah Isu 50% Pegawai Kemenag Terpapar Paham Radikal
Dengan demikian, dalam setiap mata pelajaran yang diberikan kepada siswa, intisari Islam damai dapat masuk ke dalamnya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kemenag, Suyitno menambahkan, hari guru menjadi perhatian Kemenag setiap tahun.
Di hari inilah guru-guru berprestasi dan guru-guru yang memiliki pengorbanan besar untuk dunia pendidikan mendapat apresiasi.