Antara 1968 dan 1974, Inggris secara paksa memindahkan ribuan Chagossi, penduduk Chagos, dari tanah air mereka dan mengirim mereka lebih dari 1.000 mil jauhnya ke Mauritius dan Seychelles, di mana mereka menghadapi kemiskinan dan diskriminasi yang ekstrem. Banyak yang pindah ke Inggris dengan harapan kehidupan yang lebih baik.
Inggris kemudian mengundang AS untuk membangun pangkalan militer di Diego Garcia.
Pesawat-pesawat AS telah dikirim dari pangkalan itu untuk mengebom Afghanistan dan Irak. Fasilitas itu juga dilaporkan digunakan sebagai "situs hitam" oleh CIA untuk menginterogasi tersangka terorisme. Pada 2016, sewa untuk pangkalan diperpanjang hingga 2036.
BACA JUGA: AS Sangkal Tudingan MH370 Mendarat di Diego Garcia
Inggris berulang kali meminta maaf atas pengusiran paksa, yang menurut Jugnauth mirip dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada 2002, Undang-Undang Wilayah Luar Negeri Inggris (BOTs) memberikan kewarganegaraan Inggris kepada warga Chagos yang dilahirkan antara 1969 dan 1982 yang telah ditempatkan kembali di kepulauan itu. Tetapi rentang waktu 13 tahun itu telah membuat beberapa keluarga terpisah.
(Rahman Asmardika)