LONDON – Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak telah mengakui kekalahan dirinya atas Keir Starmer di pemilihan umum (pemilu) Inggris. Sunak juga telah menelepon Starmer untuk memberi selamat atas kemenangannya.
Seperti diketahui, Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah memenangkan mayoritas besar di parlemen yang memiliki 650 kursi. Sedangkan Partai Konservatif pimpinan Sunak akan mengalami kinerja terburuk dalam sejarah panjang partai tersebut karena para pemilih menghukum mereka karena krisis biaya hidup, kegagalan layanan publik, dan serangkaian skandal.
“Hari ini kekuasaan akan berpindah tangan secara damai dan tertib, dengan itikad baik dari semua pihak,” terang Sunak.
"Ada banyak hal yang harus dipelajari dan direnungkan dan saya bertanggung jawab atas kekalahan banyak kandidat Konservatif yang bekerja keras. Saya minta maaf,” lanjutnya.
Sebagian besar dampak buruk terhadap dukungan Konservatif ditimbulkan oleh partai populis sayap kanan Reformasi Inggris, yang dipimpin oleh juru kampanye Brexit, Nigel Farage, yang berkampanye keras untuk membatasi imigrasi.
Starmer telah berjanji untuk membawa perubahan termasuk membatalkan kebijakan kontroversial Partai Konservatif yang mengirimkan pencari suaka ke Rwanda. Namun karena migrasi merupakan isu utama pemilu, ia akan berada di bawah tekanan untuk menemukan solusi guna menghentikan puluhan ribu orang yang tiba di Selat Perancis dengan perahu kecil.
Di dalam tubuh Partai Konservatif, tudingan dan perdebatan mengenai arah masa depannya segera dimulai, dengan beberapa orang mengatakan kegagalannya disebabkan oleh ditinggalkannya landasan utama.
Sedangkan yang lain berpendapat bahwa Reformasi telah memenangkan pemilih yang merasa bahwa partai tersebut telah meninggalkan akarnya.
Reformasi telah meraih empat kursi, dan Farage sendiri akhirnya terpilih menjadi anggota parlemen pada upayanya yang kedelapan, dan memenangkan suara lebih banyak dibandingkan Partai Konservatif di seluruh wilayah negara.