SEMARANG – Teror tawon endhas (Vespa affinis) meresahkan masyarakat Jawa Tengah karena mengakibatkan 19 nyawa melayang sejak 2016. Untuk itu, diperlukan sinergi dengan dunia kampus untuk mengetahui karakteristik hewan tersebut.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengatasi masalah itu. Perlu gerak cepat minimal dengan menetapkan kondisi sudah darurat atau belum di suatu daerah. Dengan penetapan kondisi tersebut, pihak-pihak lain baru bisa turut terjun membantu termasuk pada ilmuwan.
"Saya sebenarnya sudah menyampaikan ke bupati kalau seandainya segera diambil yang sifatnya mendekati darurat ya segera diambil dan segera dicarikan pakar," kata Ganjar, Rabu (27/11/2019).
Ganjar mengatakan, ilmuwan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) siap turun membantu teror tawon Vespa di Klaten. Di antaranya dengan menjalin komunikasi antara pemkab dengan ahli biologi agar bisa ditelaah secara ilmiah, sehingga penanganan bisa dilakukan dengan tepat.
"Beberapa ilmuwan juga ingin menghubungkan pemkab dengan ahli biologi di UGM untuk mencari sumbernya dan bagaimana menangani itu," tuturnya.
Menurutnya, ilmuwan akan menganalisis fenomena serangan tawon ini. Dengan cara tersebut maka akan diketahui manusia sudah mengganggu atau alam yang sekarang telah berubah sehingga bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi.
