Penyelidikan Dugaan Pembunuhan Sadis Siswi SMA Hamil Belum Mengarah ke Pelaku
NIAS SELATAN - Kepolisian Resort Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara, masih memeriksa beberapa orang saksi yang melihat jasad Terimakasih Laia (18), siswi kelas XI IPA SMA Negeri 3 Susua, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), yang ditemukan tewas di Dusun IV, Desa Hiliwaebu, Kecamatan Susua, Nisel, Jumat 29 November 2019.
Kepala Kepolisian Resort Nisel, AKBP I Gede Nakti Widhiarta menerangkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang melihat jasad korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Dari pemeriksaan saksi-saksi, baru nantinya penyelidikan bisa dikembangkan lagi. Anggota masih melakukan pemeriksaan dan saya belum dapat laporan," sebut I Gede Nakti Widhiarta kepada Okezone, Senin malam (2/12/2019).
Baca Juga: Siswi SMA Hamil 5 Bulan Ditemukan Tewas Tergorok
I Gede Nakti Widhiarta menjelaskan, hasil pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi, keterangan saksi belum mengarah kepada siapa tersangka pelaku.
"Hasil pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi, keterangan saksi belum mengarah kepada siapa tersangka pelaku. Namun demikian, kita harapkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh anggota, hari ini akan kita coba simpulkan dan mengarah kemana (tersangka pelaku),"harap I Gede Nakti Widhiarta.
Sebelumnya Kasubbag Humas, Brigadir Dian Octo Lumbantobing menjelaskan, jasah Terimakasi Laia (korban) ditemukan oleh ayah kandungnya dalam kondisi tidak bernyawa. Korban dicari oleh ayahnya, karena belum pulang dari bermain. Dan pada saat awal telepon seluler korban dihubungi masih aktif, tetapi tidak diangkat.
Korban adalah warga Dusun Khou-Khou, Desa Hiliwaebu, Kecamatan Susua, Nisel. Hasil sementara identifikasi Puskesmas Gomo, korban mengalami tulang leher patah bekas gorok, bekas tusukan dan sayatan dipunggung, tusukan pada wajah, tusukan di bagian dada, luka sayat tangan sebelah kiri dan luka sayatan di lengan sebelah kanan.
"Hasil diagnosa dan pemeriksaan dokter, juga menemukan adanya tanda kehamilan dengan umur 4 hingga 5 bulan terhadap korban,"ungkap Dian Octo Lumbantobing.
(Khafid Mardiyansyah)
