JAKARTA – Partai Gerindra menilai wacana masa jabatan presiden dan wakil presiden tiga periode bisa membunuh regenerasi dan kembali ke zaman otoriterian. Gerindra menegaskan sudah jauh-jauh hari bersikap masa jabatan presiden maksimal dua periode atau 10 tahun.
"Kalau tiga periode berarti kita menolak alih generasi kepemimpinan. Kita kembali ke zaman masa lalu, zaman otoriterian," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade ketika berbincang dengan Okezone, Rabu (4/12/2019).
Baca juga: Jokowi: Yang Ngomong Masa Jabatan Presiden 3 Periode Ingin Tampar Muka Saya
Oleh karena itu, Gerindra meminta para pengusul hal tersebut menghentikannya karena telah bertentangan dengan semangat Reformasi.
"Saya ingatkan jangan sampai penikmat Reformasi ini merusak semangat dan cita-cita Reformasi. Reformasi itu membatasi masa jabatan presiden sehingga tidak terjadi seperti zaman dulu lagi," ucapnya.
Baca juga: Fadli Zon Tolak Wacana Masa Jabatan Presiden 3 Periode
Andre mengatakan, ketimbang mengusulkan masa jabatan presiden tiga periode, lebih bermanfaat bekerja sebaik-baiknya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Sudah clear, enggak usah aneh-aneh lagi. Fokus bekerja untuk memperbaiki dan ciptakan kesejahteraan, bukan lagi perkeruh suasana," tuturnya.
(Hantoro)