“Melalui deklarasi ini, negara-negara anggota ASEM akan menegaskan komitmennya dalam mewujudkan orientasi strategis yang telah ditetapkan pada KTT ASEM ke-12 di Brussels, yakni melaksanakan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi perubahan iklim,” ujarnya.
Menurutnya, dalam deklarasi ini, juga ditekankan, bahwa peningkatan konektivitas transportasi di Asia dan Eropa harus didukung oleh kolaborasi lintas sektoral dan multi-pemangku kepentingan di bidang sistem transportasi intermodal dan multimodal terpadu, yaitu penerbangan, maritim, kereta api, dan transportasi jalan, untuk memperkuat kerja sama tanpa batas antara kedua benua.
“Deklarasi tersebut juga menekankan mengenai pentingnya mencapai sistem transportasi berkelanjutan melalui pengembangan konektivitas transportasi yang selamat, aman, efisien, dapat diandalkan, terjangkau, serta berwawasan lingkungan,” urai Dirjen Budi.
Dirjen Budi dalam pidatonya juga menyampaikan bahwa sesuai tema tersebut, organisasi regional (di Eropa dan Asia) telah berusaha untuk bekerja mewujudkan konektivitas yang ada di kedua wilayah.
“Sekretariat ASEAN juga mendukung kerja sama tentang konektivitas di negara-negara anggota ASEAN melalui penerapan Kuala Lumpur Transport Strategic Plan dan Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 mengenai Konektivitas ASEAN 2025 yang berfokus pada lima bidang strategis yaitu Infrastruktur Berkelanjutan, Inovasi Digital, Kelancaran Logistik, Keunggulan Regulasi, dan Mobilitas Manusia,” urainya.
Di sisi lain, kata dia, Uni Eropa juga telah menetapkan strategi yang akan memandu keterlibatan dengan para mitra Asia di jalur peningkatan konektivitas bilateral dan regional termasuk Regulasi Konektivitas, Menciptakan Jejaring, Kemitraan, serta Kemitraan yang Komprehensif.