Kebakaran Hutan Australia, Pemadam Kecam PM Scott Morisson karena Minim Tindakan
NEW SOUTH WALES - Seorang petugas pemadam kebakaran dari New South Wales (NSW) mengecam Perdana Menteri Australia Scott Morrison karena minim tindakan untuk menangani masalah kebakaran hutan yang melanda sebagian besar negara itu
"Kami tidak punya waktu bagi Anda yang sedang duduk berpangku tangan,” kata petugas pemadam kebakaran itu yang tidak disebut namanya melansir 9 News, Jumat (13/12/2019).
Baca juga: Kualitas Udara Sydney Mengarah ke Tingkat Berbahaya Imbas Kebakaran Hutan
Baca juga: Abu Kebakaran Hutan Australia Membuat Pantai di Sydney Menghitam
Petugas pemadam kebakaran, anggota brigade di pantai NSW, itu menulis surat terbuka kepada Scott Morison dengan menyebut bahwa perubahan iklim membutuhkan bantuan Australia.
"Ini darurat nasional, bukan peristiwa cuaca kecil," tulis petugas pemadam kebakaran tersebut.
“Ketika saya melihat rekan-rekan saya dari brigade saya masuk ke dalam pesawat atau bus yang membawa mereka untuk berperang melawan musuh yang belum pernah terjadi sebelumnya, saya bertanya-tanya, apakah kita bisa melihat mereka lagi? Dan mereka adalah teman saya dan orang-orang yang luar biasa.
"Ketika pager saya berbunyi saat bahaya kebakaran yang panas dan berangin dan saya harus bergegas pergi ke semak-semak, dan ketika saya duduk di truk berjalan di bawah sirene dan lampu, saya bertanya-tanya apakah ini mungkin menjadi hari terakhir saya juga."
Dia meminta perdana menteri untuk memperlakukan situasi kebakaran hutan seolah-olah Australia sedang menghadapi perang.
Sehari setelah surat itu pertama kali diterbitkan secara online, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan tambahan AUD11 juta (sekira Rp100 juta) untuk mengatasi kebakaran hutan melalui udara.
Dia mengatakan dana itu akan membantu memerangi "kebakaran hutan yang mengerikan ini".
Dua minggu menuju musim panas, kebakaran hutan telah membakar lebih dari 2,7 juta hektare lahan, tanpa ada tanda-tanda menurun.
Di NSW saja lebih dari 720 rumah hancur akibat dilalap api, dan krisis memotivasi ribuan orang untuk berkumpul di Sydney menyerukan agar negara segera bertindak.
(Rachmat Fahzry)
