Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diterjang Hujan Badai, Puluhan Rumah & 1 Sekolah Rusak

 Diterjang Hujan Badai, Puluhan Rumah & 1 Sekolah Rusak
Foto Ilustrasi shutterstock
A
A
A

 

KULONPROGO - Sebanyak puluhan rumah rusak tertimpa pohon yang diterjang angin kencang disertai hujan deras melanda wilayah Kulonprogo, pada Jumat 3 Januari 2019. Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.

Informasi yang dihimpun di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) Tim Reaksi Cepat (TRC), Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, menyebutkan, terdapat sebanyak 76 bangunan rumah mengalami kerusakan. Di tengah melakukan assessment dan menyalurkan bantuan logistik bersama Tim Tagana dari Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), PMI dan para relawan, laporan kejadian rumah rusak terus bertambah.

”Tiga tim diterjunkan ke lokasi kejadian guna assessment, menyalurkan bantuan logistik untuk keperluan darurat. Dari laporan yang masuk tidak sampai membawa korban jiwa,” ujar Koordinator TRC BPBD Kulonprogo, Sunardi seperti dilansir dari KRJogja.com.

Pohon Tumbang

Sementara itu, Anggota TRC BPBD Kulonprogo, Edi Haryanto menambahkan sebagian besar bangunan rusak tertimpa pohon tumbang terjadi di wilayah Kecamatan Pengasih, Wates dan di wilayah Kecamatan Kokap. Selain menimpa rumah, katanya pohon tumbang banyak dijumpai di pekarangan penduduk dan di sejumlah titik sempat menutup akses jalan.

”Kejadian serupa terjadi di kecamatan lain tetapi tidak sebanyak di Pengasih, Wates dan Kokap,” katanya.

Dalam waktu bersamaan, salah satu gedung SMPN 3 Pengasih di Pendem, Desa Sidomulyo juga mengalami kerusakan konstruksi atap dan genteng akibat tertimpa pohon jati dan kelapa yang tumbang. Kejadian pada saat para siswa masih libur sekolah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 3 Pengasih, Tabah Waluyo mengungkapkan, dua ruangan kelas tidak dapat untuk pembelajaran. Sementara mulai hari pertama masuk sekolah, Senin (6/1) pembelajaran siswa dua kelas IX dipindahkan di laboratorium.

”Kebetulan para siswa di sekolah masih libur. Sekolah memperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk perbaikan, mengganti konstruksi kayu, genteng dan plafon yang rusak,” tutur Tabah Waluyo.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement