Staf Sersan Armando Martinez, yang berada di tempat terbuka untuk mengawasi korban, tidak percaya betapa mudahnya rudal meratakan tembok yang terbuat dari beton.
“Ketika roket menyerang itu biasa tapi rudal balistik, seperti teror," katanya.
"Anda melihat cahaya putih seperti bintang jatuh dan kemudian beberapa detik kemudian mendarat dan meledak. Suatu hari, setelah serangan itu, seorang rekan melihat bintang jatuh yang sebenarnya dan panik," ujar Staf Sersan Armando Martinez.
Satu rudal mendarat di landasan parkir dan mengenai helikopter Blackhawk yang membantu mengangkut peralatan saat perang melawan gerilyawan Negara Islam atau IS (ISIS sebelumnya).
Beberapa helikopter telah dipindahkan tetapi dua hanggar hancur dan dua bangunan portabel rusak terkena rudal.
"Kami berada di bunker selama lebih lima jam, mungkin tujuh atau delapan," kata Kenneth Goodwin, Sersan Utama dari Angkatan Udara AS. "Mereka tahu apa yang mereka tuju dengan menargetkan lapangan udara dan area parkir."
"Setelah serangan rudal ini, kami mendengar kabar ada kemungkinan serangan roket dari milisi, kami hanya berpikir, 'Oh, ini hanya roket'," kata Coleman, menceritakan perasaannya saat serangan rudal berakhir.
Militer Irak mengatakan empat orang terluka akibat serangan Iran di pangkalan udara Balad di Irak utara, yang juga menampung tentara AS. Sumber-sumber militer mengidentifikasi mereka yang terluka adalah tentara Irak.
(Rahman Asmardika)