4. Identitas PBB Palsu
Pimpinan Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso membuat dokumen-dokumen palsu untuk memperdaya korban, salah satunya menunjukkan pengakuan dari United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Dokumen itu semuanya palsu. Dibuat sendiri dan dicetak sendiri. Tadi juga sempat tanya ke mereka yang mengangkat mereka menjadi raja dan ratu, ya mereka berdua sendiri," ujar Iskandar Fitriana Sutisna.
5. Keraton Agung Sejagat Tidak Ada dalam Sejarah
Keraton Agung Sejagat yang menghebohkan publik tidak terdaftar dalam silsilah keraton yang ada di Indonesia. Hal ini dijelaskan oleh Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat.
"Kaget yah, di era saat ini negara Republik Indonesia ada keraton baru. Muncul Keraton Agung Sejagat. Kita tahu saat Republik Indonesia merdeka, kurang lebih ada 200 lebih Keraton atau Kesultanan, Puri yang terdaftar saat persiapan kemerdekaan Indonesia," ujar Arief, Rabu 15 Januari 2020.
Arief meragukan Keraton Agung Sejagat yang menyatakan sebagai penerus dari Kerajaan Majapahit.
6. Bukan Sepasang Suami Istri
Toto Santoso (42) dan Fanni Aminadia (41) terbukti bukanlah pasangan suami istri sah secara hukum negara, melainkan hanya berteman dan mendirikan keraton baru di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Namun, keduanya mengklaim menikah secara adat atau keyakinan mereka.
"Tersangka Toto ini KTP di Ancol, Jakarta Utara. Yang diakui sebagai permaisuri itu bukan istrinya, itu kawan wanita yang tinggal di Jakarta Selatan," ujar Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel, Rabu 15 Januari 2020.
(Arief Setyadi )