Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penutupan Keraton Agung Sejagat Berawal dari Resahnya Masyarakat

Taufik Budi , Jurnalis-Kamis, 16 Januari 2020 |22:02 WIB
 Penutupan Keraton Agung Sejagat Berawal dari Resahnya Masyarakat
Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelda (foto: inews/Taufik Budi)
A
A
A

SEMARANG - Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah menggegerkan masyarakat. Tak hanya klaim kekuasaan seluruh negara di dunia, tetapi juga aktivitasnya yang mengganggu warga sekitar.

Keberadaan keraton itu pun menjadi perbicangan di dunia nyata maupun maya. Sejumlah foto dan video kirab keraton beredar di media sosial. Dengan pakaian ala bangsawan, punggawa keraton hingga menggelar arak-arakan.

 Baca juga: Keraton Agung Sejagat Iming-Imingi Anggotanya dengan Gaji Dolar

Secara umum keraton yang berdiri di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan Purworejo itu sudah tiga kali menggelar kegiatan besar. Kegiatan diawali dengan deklarasi keraton pada Minggu 29 Desember 2019.

"Sudah tiga kali kegiatan yang dilaksanakan. Berawal dari tanggal 29 Desember 2019 itu mulai deklarasi kerajaan Keraton Agung Sejagat yang tempatnya sesuai wangsit di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan Purworejo," kata Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelda Dahniel.

 Baca juga: Ratu Keraton Agung Sejagat Simpan Airsoft Gun

"Kemudian pada (Jumat) 10 Januari melaksanakan kirab budaya. Sudah mulai ada pengikutnya, diberikan seragam. Kemudian (Minggu) tanggal 12 kemarin melaksanakan Sidang Keraton dan sekaligus rilis pada media awak media," tambahnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement