Sementara Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Darsono, menyatakan pasien pengajar bahasa Mandarin asal China ini belum memenuhi kategori suspect virus korona.
Ini diketahui setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan sesuai yang dicanangkan WHO. Tetapi penanganan pasien tetap dilakukan secara serius seperti pasien lainnya.
Penanganannya hampir sama dengan pasien Bronchitis akut. Hanya saja ada pemeriksaan tambahan untuk kewaspadaan suspect Virus korona. Seperti pemeriksaan Swab atau dahak.
"Hasil pemeriksaan dahak bisa keluar paling cepat tiga hari ke dapan. Semoga tidak ditemukan Pneumonia," tandas Darsono.
Baca Juga: 243 WNI yang Terisolasi di China Dipastikan Tidak Terjangkit Virus Korona
(Fiddy Anggriawan )