NANTONG - Polisi China menggunakan besi mengurung seorang wanita yang berteriak dari dalam apartemennya sebagai upaya mencegah penyebaran virus korona jenis baru atau 2019 CoV yang telah menewaskan lebih 400 dan menginfeksi 20 ribu orang.
Melansir Daily Mail, Selasa (4/2/2020) peristiwa itu terjadi di di Nantong, Provinsi Jiangsu. Rekaman menunjukkan petugas keamanan setempat berusaha mengurung seorang wanita bersama keluarganya agar tidak keluar.
Polisi bahkan memasang tanda peringatan agar para tetangga menjauh dan jangan berhubungan dengan orang-orang yang tingga di dalam apartemen, karena mereka baru kembali dari Kota Wuhan, pusat awal penyebaran virus korona.
Klip tersebut memperlihatkan pria-pria yang mengenakan masker dan berpakaian hitam memasang besi di depan pintu dan jendela.
Dalam video itu juga terdengar seorang wanita berteriak dari dalam ruangan.
Sebuah tanda kemudian ditempelkan di sebelah pintu setelah ditutup, bertuliskan, "Keluarga ini [baru] kembali dari Wuhan. Pergi jauh, jangan ada kontak."
Video online dari daerah lain di sekitar China menunjukkan adegan serupa, di mana pihak berwenang mengunci keluarga yang berpotensi telah terinfeksi virus korona.
Fengsuo Zhou, seorang aktivis hak asasi manusia China, mengatakan dia telah melihat video serupa setidaknya di empat wilayah China, menunjukkan orang-orang dikunci di dalam apartemen atau rumah mereka.
Dia mengatakan penguncian diperintahkan oleh pemerintah pusat untuk menutupi kritik karena mereka terlalu lambat untuk bertindak dalam mengatasi wabah virus korona.
"Orang-orang merasa putus asa dan marah. Pemerintah China lebih fokus pada penyensoran daripada kesejahteraan masyarakat karena mereka tahu kredibilitas mereka ditantang,” kata Zhou kepada Metro.
"Mereka sudah terlalu lama menutupi informasi penting. Para dokter dikecam oleh polisi karena membicarakan pandemi sebulan yang lalu," lanjut dia.
Follow Berita Okezone di Google News
(fzy)