TAIPEI - Taiwan kesal dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena salah menginformasikan laporan kasus virus korona di pulau tersebut.
Tawian menuding China memberikan informasi yang salah bagi WHO. Taiwan bukan anggota WHO karena keberatan China.
Pemerintah China mengatakan Taiwan bagian dari China dan bukan negara, serta cukup diwakili oleh China.
Baca juga: Perangi Virus Korona Tanpa Istirahat, Dokter China Meninggal karena Serangan Jantung
Baca juga: Hong Kong Akan Karantina Semua Pengunjung dari Dataran China
Pada Selasa 4 Februari 2020, WHO mengoreksi memberikan informasi bahwa jumlah kasus virus korona di Taiwan 13. Namun pada saat itu hanya ada 10 orang yang terinfeksi virus korona di Taiwan. Kemudian naik menjadi 11 pasien.
.@WHO, what's wrong with you? First you called us "Taiwan, China," then you changed to "Taipei." You misreported the confirmed cases, & now you call us "Taipei & Environs." Look! Taiwan is #Taiwan & not any part of the #PRC. JW
— 外交部 Ministry of Foreign Affairs, ROC (Taiwan) 🇹🇼 (@MOFA_Taiwan) February 6, 2020
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan, inti masalahnya adalah China memberikan informasi yang salah kepada WHO.
"Ini adalah informasi yang salah yang diberikan oleh China," katanya melansir Taiwan News, Kamis (6/2/2020).
"Kami memohon kepada WHO agar tidak menerima informasi Taiwan dari China, agar tidak mengulang kesalahan demi kesalahan," lanjutnya.
Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan pada Rabu 5 Februari 2020 bahwa jumlah kematian akibat virus korona naik menjadi 563 dan menginfeski lebih dari 28 ribu jiwa.
(Rachmat Fahzry)