Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Anaknya Pulang dari Natuna, Orangtua Harap Tak Ada Stigma Negatif Masyarakat

Amir Sarifudin , Jurnalis-Minggu, 16 Februari 2020 |14:38 WIB
Anaknya Pulang dari Natuna, Orangtua Harap Tak Ada Stigma Negatif Masyarakat
Mahasiswa yang jalani observasi 14 hari di Natuna sudah tiba di Bengkulu (foto : Okezone.com/Amir)
A
A
A

BALIKPAPAN - Kedatangan 5 mahasiswi asal Kalimantan Timur di Bandara Sepinggan Balikpapan, usai menjalani masa karantina di Natuna, Kepulauan Riau, selama 14 hari disambut haru dan bahagia keluarganya.

Mereka yakni Marina Febriana Chariah asal Kota Balikpapan, Fuad Ilmi dan Rizma Putri asal Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Ristia asal Kabupaten Kukar, dan Paulina asal Kabupaten Kutai Barat.

Kelimanya tiba di bandara Sepinggan Balikpapan dan turun di ruang VIP Pemprov Kaltim, Balikpapan, sekira pukul 09.10 wita, Minggu (16/2/2020). Mereka mendarat dengan menggunakan maskapai Batik Air dengan nomor penerbangan ID 7271 pada pukul 09.00 Wita.

Usai turun dari pesawat, kelimanya disambut keluarga didampingi Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Kapolresta Balikpapan KOmbes Pol Turmudi, Kepala Dinas Kesehatan Kota dr Andi Sri Jualiarty dan Kadiskominfo.

Marina Febriana Chariah asal Kota Balikpapan disambut kedua orangtua dan saudaranya.

Rina Karmila, ibu dari Febriana, mengatakan bersyukur bisa melihat dan memeluk langsung putrinya yang belajar di Wuhan, China.

Selain mengucapkan syukur juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu proses pemulangan putrinya bersama rekan-rekannya.

"Alhamdulillah sudah bisa bertemu sama kakak lagi, saya senang, bahagia dan enggak bisa bilang apa-apa lagi selain syukur. Habis ini pulang langsung enggak ada penyambutan atau acara khusus di rumah. Biasa aja,” kata dia.

Dalam pertemuan itu, terlihat orangtua dari mahasiswa meneteskan air mata bahagia dan haru. "Ya bahagia banget. Liat dia bisa kembali berkumpul sama keluarga saja, Alhamdulillah," tutur Farida ibu dari Fuad Ilmi asal Penejam.

Farida berharap kehadiran anaknya di PPU bisa diterima masyarakat terutama lingkungan tempat tinggalnya. "Enggak ada sanbutan apa-apa. Tapi semoga masyarakat bisa menerima anak saya, takutnya ada yang menjauhi karena kan virus korona ini. Semoga saja tidak," harapnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement