
Video tersebut membuat masyarakat tak nyaman beraktifitas karena khawatir. "Ia ingin membuat seolah Thamrin, pusat ibu kota, ada kerusuhan, jadi orang enggak nyaman. Padahal enggak ada karena direkayasa, enggak ada perkelahian," ucapnya.
Heru menyebut ada dampak secara ekonomi akibat ulah para pelaku, terutama terhadap pekerja di kawasan Thamrin. "Dampak negatif pasti ada. Infonya penumpang Bajaj di seputaran Thamrin menjadi menurun," ujar Heru.
Hingga kini polisi masih menelusuri adanya aliran uang untuk salah satu akun viral. "Ada aliran uang Rp50 ribu. Ini lagi kami selidiki," tutup Heru.
(Qur'anul Hidayat)