SOLO - Seorang perempuan asal Laweyan, Solo, menjadi salah satu dari 238 warga Indonesia menjalani observasi dan karantina di Natuna, Riau, sepulang dari China beberapa waktu lalu.
Observasi dan karantina itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona. Saat ini, perempuan tersebut telah tiba di kampung halaman. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo memantau kondisinya setiap hari hingga Sabtu 22 Februari 2020 mendatang.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Satu WNI Asal Sulsel Dipulangkan Pasca-Observasi
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Solo, Tenny Setyoharini, mengatakan warga yang selesai mengikuti observasi di Natuna itu dalam keadaan sehat dan baik. Perempuan asal Laweyan tersebut tiba di Solo pada Sabtu 15 Februari 2020 malam.
“Kondisi awal memang sehat, saat ini sehat, dan semoga selalu sehat. Mereka telah mendapatkan surat keterangan sehat dari pemerintah pusat,” kata dia, Rabu (19/2/2020) seperti dikutip Solopos.com.
Menurut Tenny, pemerintah daerah tidak memberikan penanganan khusus kepada mahasiswi yang belajar di China tersebut karena kondisi kesehatannya baik.
Untuk meyakinkan masyarakat, petugas dari DKK Solo memantau kesehatannya setiap pagi hingga Sabtu mendatang. “Petugas Dinas Kesehatan datang setiap pagi untuk melaporkan suhu tubuh, ada gejala atau tidak, kalau sudah memantau besok datang tanya lagi hingga 22 Februari,” ungkap dia.
Baca Juga: Gelar Sidak, Pemprov DKI Ancam Pidanakan Oknum Penimbun Masker
Namun, Tenny tidak mau memberi tahu identitas serta alamat perempuan tersebut. Sebelumnya diinformasikan, dari total 238 warga Indonesia yang dikarantina di Natuna, 10 orang di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memberikan akses perjalanan menuju rumah masing-masing.
(Arief Setyadi )