PARIS – Prancis akan menarik semua tentaranya yang saat ini ditempatkan di Irak untuk sementara waktu karena kekhawatiran tentang penyebaran virus corona (Covid-19). Langkah itu diumumkan militer Prancis pada Rabu (25/3/2020).
"Prancis telah mengambil keputusan untuk memulangkan sampai pemberitahuan lebih lanjut tentang personelnya yang dikerahkan dalam operasi Chammal di Irak," kata Kementerian Angkatan Bersenjata sebagaimana dilansir Russia Today, Kamis (26/3/2020). Kementerian itu menambahkan bahwa sekira 100 tentaranya saat ini berada di Irak, dan bahwa serangan udara terhadap kelompok teror Negara Islam (IS) akan berlanjut.
Abdul-Karim Khalaf, juru bicara Perdana Menteri sementara Adil Abdul-Mahdi mengatakan kepada surat kabar Al-Sabah pada Rabu bahwa pasukan Prancis telah meninggalkan Irak.
Dimulai sejak 2014, Operasi Chammal Prancis digelar di Irak dan Suriah dan bertujuan untuk membendung ekspansi 'kekhalifahan' kelompok teroris IS. Prancis melancarkan serangan udara di kedua negara dan mengirim sejumlah pasukan darat ke Irak.
Selain Prancis, Inggris dan Ceko juga telah menarik pasukannya dari Irak karena alasan yang sama.