SEMARANG – Alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis yang melakukan perawatan pasien kasus Covid-29, masih menjadi persoalan. Akibatnya tanpa APD yang memadai dan sesuai standar, petugas medis menjadi kelompok yang paling rentan tertular virus corona.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, berusaha menyelesaikan persoalan tersebut dengan memproduksi sendiri APD jenis pakaian hazmat. Di bawah koordinasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Semarang, ditargetkan bisa memproduksi 5.000 APD, dengan kapasitas 100 pack per hari.
Menggunakan material khusus berbahan polypropylene spunbound, pembuatan APD dikerjakan di Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang. Nantinya APD yang diproduksi akan diprioritaskan untuk rumah sakit dan tenaga medis di Kota Semarang terlebih dahulu.
"Dalam memproduksi APD, Dinas Kesehatan Kota Semarang dibantu oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang melalui Balai Latihan Kerja dengan melibatkan masyarakat," jelas Hendrar Prihadi kepada wartawan, Rabu (25/3/2020).