Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lockdown India Picu Eksodus Massal dan Tragedi Kemanusiaan

Medikantyo , Jurnalis-Selasa, 31 Maret 2020 |12:47 WIB
<i>Lockdown</i> India Picu Eksodus Massal dan Tragedi Kemanusiaan
Foto: Getty Images.
A
A
A

NEW DELHI - Langkah pembatasan wilayah (lockdown) yang diterapkan oleh India berkaitan dengan pandemi virus corona (COVID-19), mengakibatkan kepanikan besar. Terutama bagi warga miskin maupun pekerja sektor informal, yang bergantung pada pekerjaan dengan upah harian di wilayah kota besar.

Terdapat sekitar jutaan pekerja asal sejumlah kota besar memilih untuk mencari kenyamanan dan kepastian tempat berlindung, di desa asal mereka. Selain menggunakan transportasi umum maupun tumpangan, banyak dari pengungsi terdampak lockdown dari sejumlah kota besar seperti New Delhi memilih pulang berjalan kaki.

Keputusan untuk berjalan kaki merupakan pilihan terakhir yang berat, pasalnya para pekerja harus menempuh ratusan kilometer untuk kembali ke daerah asal. Seperti dilansir dari laman BBC, terdapat pekerja asal migran dari Delhi yang berjalan kaki menuju daerah seperti Uttar Pradesh (sejauh 250 Km dari Delhi) hingga Madhya Pradesh (sekitar 700 Km dari Delhi).

Ironisnya, terdapat laporan adanya pekerja yang meninggal dunia akibat kelelahan maupun menjadi korban kecelakaan lalu lintas di tengah perjalanan menuju kampung halaman. Kasus kecelakaan tersebut menimpa empat pekerja, saat berjalan dari Gujarat menuju Rajhastan, yang tertabrak sebuah truk saat situasi jalanan gelap.

Antisipasi minim akibat kurang matangnya perencanaan terkait lockdown oleh pemerintah setempat, pada akhirnya menjadi sebuah blunder, selain juga tragedi kemanusiaan.

Pekerja yang kembali ke daerah asal, kini berpotensi menjadi sumber penyebaran COVID-19 baru, dengan capaian lebih luas. Bukan tidak mungkin, selain kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, beban mereka bertambah jika ikut menulari keluarga serta sanak saudara.

Sebuah riset menunjukkan setidaknya ada 35.000 desa memerlukan tes massal terkait penularan dalam waktu dekat. Baik untuk warga yang baru datang dari kota besar, maupun penduduk rentan terinnfeksi seperti berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakt bawaan.

"Kami harus mengambil keputusan sulit untuk memenangkan pertarungan dengan virus corona, saya meminta maaf jika langkah ini menimbulkan kesulitan terutama warga kurang mampu," kata Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pernyataan resminya seperti dilansir dari laman Reuters akhir pekan lalu.

Bantuan berupa biaya tinggal serta suplai makanan di 568 titik dapur umum akhirnya diterapkan untuk mencegah kepulangan para pekerja. Dampak langsung dari kebijakan ini baru akan terlihat dalam beberapa hari ke depan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement