JAKARTA – Fenomena purnama perige atau supermoon akan terjadi di langit pada Selasa 7 April 2020 malam. Ini adalah fenomena bulan berada dekat dengan bumi.
Informasi tersebut disampaikan Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG melalui laman resminya yang dikutip Okezone, Senin (6/4/2020) dini hari.
“Pada senja hari Selasa, 7 April 2020, arahkanlah pandangan Anda ke langit di arah Timur. Jika langit sedang cerah, akan terlihat bulatan Bulan yang ukurannya cukup besar dibandingkan biasanya. Ya, karena pada malam itu ia sedang menuju jarak terdekatnya dari bumi pada tahun ini,” tulis BMKG.
Semakin malam, bulanakan semakin dekat hingga pada Rabu 8 April 2020 pukul 01.08 WIB, bulan diperkirakan berada di perige dengan jarak 356.910 kilometer dari bumi.
Pada saat tersebut, jari-jari bulan yang tampak dari bumi adalah sebesar 16,73 menit busur. Delapan jam 27 menit kemudian bulan pun berada pada fase purnama.
“Karena itu, pada malam tersebut, bulannya disebut sebagai purnama perige atau dikenal juga sebagai supermoon,” sebut BMKG.
Bulan purnama perige pada 8 April 2020 itu merupakan salah satu dari tiga supermoon pada 2020. Dua supermoon lainnya terjadi pada 10 Maret 2020 dan 7 Mei 2020.
Pada kedua supermoon ini, ukuran jari-jari bulannya sedikit lebih kecil daripada ukuran bulan purnama perige pada 8 April 2020. Karena itu, supermoon 8 April 2020 merupakan "puncak" supermoon pada 2020.
Pada lain waktu, bulan purnama pun akan terjadi saat jarak bumi-bulan sedang dalam jarak terjauh atau apoge. Bulan purnamanya dikenal sebagai purnama apoge atau yang lebih dikenal dengan minimoon, yang akan terjadi pada 2 Oktober 2020, 31 Oktober 2020, dan 30 November 2020.