Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Dinas Pertanian Lamongan, Rujito mengatakan, jumlah sawah yang terendam banjir mencapai 600 hektare dan tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Lamongan.
Meski banyak padi yang terendam banjir, namun hal itu tidak akan mempengaruhi kualitas gabah para petani. Sebab padi yang terendam usianya sudah waktunya untuk dipanen.
"Kalau padi yang rebah diterpa angin itu baru kualitasnya rendah, tapi kalau terendam seperti sekarang tidak masalah," jelasnya.
Para petani yang merasa rugi dengan kondisi banjir, lanjut Rujito, bisa mengajukan klaim asuransi. Selanjutnya petugas asuransi akan menghitung jumlah kerugian para petani.
"Bisa mengajukan klaim asuransi, kalau di Lamongan ini petani diwajibkan membayar 200 ribu per hektare. Tapi berhubung mereka dapat subsidi dari pemerintah makan cukup membayar Rp36 ribu per musim," pungkasnya.