Yurianto mengatakan, peningkatan tersebut harus diiringi dengan peningkatan mesin tes, reagen hingga sumber daya manusia (SDM) yang melakukan pemeriksaan.
"Juga sistem terkait zonasi agar memperpendek waktu kirim spesimen menuju laboratorium uji dan selanjutnya diinterpretasikan hasilnya," ujar Yurianto.
Hingga saat ini, Yurianto mengatakan 36.000 sampel spesimen telah diperiksa. Sampel tersebut berasal dari 196 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Pemerintah juga telah memberdayakan 800 rumah sakit pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, hingga milik TNI dan Polri untuk merawat pasien corona.
(Awaludin)