Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Takut Tertular Corona, Kepulangan Santri dari Bali Ditolak Warga

Harian Jogja , Jurnalis-Kamis, 16 April 2020 |21:29 WIB
Takut Tertular Corona, Kepulangan Santri dari Bali Ditolak Warga
Ilustrasi (Foto : Shutterstock)
A
A
A

BANTUL- Sebanyak dua santri dari Bali ditolak warga kamung halamannya lantaran warga Dusun Samen, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, takut tertular virus corona atau covid-19.

Sebelumnya warga dusun setempat juga menolak dua warganya yang baru pulang dari Jakarta.

Kedua santri bernama Dimas dan Andriyas itu akhirnya ditampung di rumah karantina di Gedung Saemaul yang sudah disediakan oleh Pemerintah Desa Sumbermulyo. Sampai saat ini penghuni rumah karantina sementara tersebut menjadi empat orang.

Salah seorang warga Samen, Rino Caroko membenarkan adanya penolakan kepulangan dua orang santri asal Bali tersebut. Menurut dia santri tersebut menuntut ilmu agama di salah satu pesantren di Bali, namun karena tidak ada kegiatan selama masa pandemi Corona, keduanya memilih pulang.

Namun sebelum sampai rumah, dua santri itu mendapat penolakan. Rino memastikan kedua santri itu merupakan warga Samen dan tinggal bersama seorang ibu. Keluarga tersebut juga terbilang kurang mampu. “Sebenarnya tidak semua menolak, ada juga yang menerima. Nah yang menolak ini khawatir ada penularan Covid,” kata Rino, saat dihubungi Kamis (16/4/2020).

Rino berujar penolakan warga juga cukup beralasan karena kekhawatiran adanya penularan virus Corona, terlebih Bali merupakan salah satu daerah yang terpapar Coronavirus Disease atau Covid-19. Rino pribadi tidak menolaknya, ia berpedoman pada aturan pemerintah bahwa semua pendatang atau pemudik harus karantina, baik karantina mandiri atau di rumah karantina yang disediakan warga atau pemerintah.

Ia mendorong pemerintah untuk dan Gugus Tugas Penanganan Infeksi Covid untuk memberikan pemahaman kepada warga terkait soal isolasi bagi pendatang atau perantau. “Konsekuensinya isolasi mandiri warga tidak mendekat dan kebutuhan sehari-harinya ditanggung oleh warga atau pemerintah desa,” kata dia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement