PRETORIA – Pemerintah Afrika Selatan mengerahkan lebih dari 700.000 pasukan tambahan untuk memberlakukan penguncian (lockdown) untuk menghentikan penyebaran virus corona (COVID-19). Afrika Selatan merupakan salah satu negara yang menerapkan pembatasan paling ketat guna membendung penyebaran penyakit itu.
Sejak 27 Maret, hanya penyedia layanan penting, seperti petugas kesehatan, penyedia layanan keuangan, jurnalis, dan pekerja ritel, yang diizinkan untuk terus bekerja. Bisnis yang menyediakan layanan penting telah mengajukan izin khusus dari pemerintah yang memungkinkan anggota staf mereka pergi ke luar.
Pembatasan itu termasuk tidak larangan joging di luar, larangan penjualan alkohol atau rokok, juga larangan untuk mengajak jalan-jalan binatang piaraan. Warga tidak boleh meninggalkan rumah kecuali untuk perjalanan penting dan dapat dikenakan hukuman penjara atau denda berat jika melanggarnya.
Meski begitu, petugas keamanan kesulitan untuk menegakkan aturan penguncian yang telah diberlakukan.
Setelah larangan penjualan alkohol diterapkan, ada gelombang penjarahan toko-toko minuman keras.