 
                "Sekarang ada yang bisa kasih keringanan (kredit), ada juga yang enggak bisa kasih. Enggak semua finance bisa. Ada yang ngerti, ada yang enggak," ungkapnya.
Lalu untuk para karyawan seperti sopir, kernet, dan lainnya hanya bisa pasrah tidak memperoleh penghasilan. Tetapi, pemerintah sudah menjanjikan ada bantuan untuk para sopir serta kru pariwisata yang terdampak sebesar Rp600 ribu selama tiga bulan.
"Katanya ada bantuan dari pemerintah buat kru (sopir, kernet, dan lainnya). Tapi sampai saat ini belum ada sama sekali bantuan," kata Nurul.
Kini sebanyak 21 armada bus yang biasanya digunakan untuk perjalanan wisata hanya terparkir di Pool Mutiara Abadi yang berada di Jalan Raya Serang-Cilegon, Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.
"Dari Maret bus cuma terparkir. Ya kalau pagi dipanasi biar mesin tidak rusak. Nah, kalau wabah virus ini sampai akhir tahun belum selesai, saya pasrah," tuturnya.
(Hantoro)