”Chikungunya tidak mematikan. Bahkan penderita bisa sembuh dengan sendirinya. Hanya saja perlu diobati agar gejala tidak berkepanjangan. Seperti demam dan nyeri di sekujur tubuh. Faktor risikonya mirip demam berdarah (DBD),” katanya.
Ditegaskannya, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan cara ampuh membasmi penyebab penyakit itu. Masyarakat dapat memulainya di lingkungan rumah tangga seperti menguras bak mandi secara rutin dan tempat penampungan air lainnya. Ternyata angka bebas jentik di Karanganyar rendah. Harus menjaga kebersihan. Botol-botol bekas yang bisa untuk nyamuk bertelur harap dibuang.
Winarno mengatakan, gejala DBD dan Chikungunya berlainan dengan Covid-19. Jadi, masyarakat tak perlu cemas berlebihan.
”Covid-19 disertai batuk dan flu atau pilek. Kalau DBD dan Chikungunya tanpa itu. Meski semuanya disertai demam,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Suruhkalang, Jaten Wawan Thohari mengatakan delapan warganya terjangkit chikungunya. Setelah menjalani perawatan di puskesmas, mereka kini telah sembuh. Begitu ada laporan, dari Puskesmas langsung memeriksa lokasi dan memantau jentik nyamuk.
(Awaludin)