BENGKULU - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Yunus Bengkulu, Zulkimaulub Ritonga mengatakan, saat ini pihaknya melakukan perubahan SOP, terutama dalam alur pasien dan petugas kesehatan.
Tidak hanya itu, kata Zulki, RSUD M Yunus juga melakukan perubahan pengawasan terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Mulai dari memasang hingga membukanya. Bahkan, petugas sudah dikurangi jumlah untuk masuk ke rumah sakit.
''Dengan demikian kita tidak menemukan lagi penyebaran horizontal antara petugas satu dengan yang lainnya,'' kata Zulki, dalam keterangan yang diterima okezone, Senin (11/5/2020).
Untuk mengantisipasi keamanan petugas kesehatan, sampai Zulki, caranya dengan mengurangi jumlah volume pelayanan rumah sakit. Hal ini diharapkan dapat menjaga petugas kesehatan dari Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masuk ke rumah sakit.
''Kita berharap agar petugas kesehatan bisa bertahan menjalankan tugas selama pandemi. Namun, jika tidak dilakukan modifikasi ini ditakutkan akan terjadi penularan secara massal. Sehingga pelayanan rumah sakit sebagai rujukan covid-19 di Bengkulu, lumpuh,'' jelas ZUlki.
Saat ini, tambah Zulki, RSUD M. Yunus sudah menyiapkan langkah yang akan dilakukan terhadap tenaga kesehatan dinyatakan positif Covid-19. Seperti, rapid test dan swab kepada seluruh keluarga pasien tidak terkecuali, orang yang kontak langsung dengan pasien Covid-19.
''Sesegera mungkin akan kita lakukan rapid test dan swab. Tim kita akan bergerak menemui keluarga pasien dan orang yang pernah kontak langsung, dengan tenaga kesehatan yang positif covid-19 ini,'' sampai Zulki.