MADIUN - Keluarga pasien positif covid-19 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menolak saat anaknya akan dievakuasi tim medis ke rumah sakit. Perdebatan alot antara orangtua pasien dengan Bupati Madiun yang memimpin jalannya evakuasi berlangusng hampir 1 jam.
Peristiwa itu terjadi di salah satu rumah salah satu warga Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Kamis petang. Kedua orangtua pasien menolak keras anaknya dievakuasi tim medis karena merasa kondisinya sehat.
Sementara Bupati Madiun Ahmad Dawami yang memimpin evakuasi mengacu pada hasil swab laboratorium yang menyatakan bahwa anak laki-laki yang merupakan santri pondok pesantren di Magetan tersebut positif covid-19.
Tim medis dan kepolisian serta perangkat desa hanya bisa menyaksikan saat kedua orangtua remaja itu beradu argumen dengan Bupati Madiun.
Setelah satu jam lamanya, pihak keluarga baru memperkenankan anaknya dibawa tim medis yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap memasuki mobil ambulans untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit Dolopo Madiun.
"Satu tambahan pasien yang baru saja dievakuasi membuat jumlah pasien positif covid-19 saat ini bertambah 1 orang. Dari 14 menjadi 15 orang, 10 di antaranya klaster sebuah pondok pesantren di Magetan, dan 5 sisanya klaster tenaga pelayanan haji Sukolilo Surabaya," jelas Bupati Madiun Ahmad Dawami, Kamis 14 Mei 2020, dikutip dari iNews TV.
Ia berharap dengan pertambahan pasien positif covid-19 di wilayahnya, warga harus semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan agar mata rantai persebaran virus corona terputus.
(Hantoro)