Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tren Kasus Covid-19 Naik, Apa Karena PSBB Tidak Ketat?

Muhamad Rizky , Jurnalis-Senin, 25 Mei 2020 |13:28 WIB
Tren Kasus Covid-19 Naik, Apa Karena PSBB Tidak Ketat?
(Foto: Heru H/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Sekretaris Jendral Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Moh Adib Khumaidi mengatakan, lonjakan angka pasien positif baru virus corona yang belakangan hampir mencapai seribu pasien per hari tidak bisa disimpulkan karena pelonggaran Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurutnya, efek pelonggaran PSBB terhadap meningkat atau tidaknya virus corona baru bisa dihitung setelah dua pekan sejak pelonggaran.

"Kenaikan kasus akibat PSBB yang dilonggarkan tentunya tidak bisa kita lihat saat ini. Tapi kita bisa evaluasi dua minggu yang akan datang, begitu juga dengan ketidakpatuhan masyarakat terhadap imbauan-imbauan pemerintah," kata Adib kepada Okezone, Senin (25/5/2020).

Baca juga: Kisah Dokter Rela Tinggalkan sang Buah Hati Demi Bertugas di RS saat Lebaran

Seperti diketahui sebelumnya pemerintah mengumumkan lonjakan angka pasien positif baru virus corona yang mencapai hampir seribu orang per hari.

Adib menjelaskan, evaluasi PSBB bisa dilihat dari nilai reproduksi dasar yaitu jumlah kasus yang dihasilkan oleh satu kasus secara rata-rata selama periode menularnya, dalam populasi yang tidak terinfeksi.

"Nilai idealnya adalah kurang dari 1. Jika nilai masih di atas 1 maka potensi menularkan 1 orang lebih dari 1 orang juga, dan ini masih menunjukkan potensi penularan dalam satu populasi, maka PSBB tidak efektif," tandasnya.

(Widi Agustian)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement