SERANG - Wali Kota Serang Syafrudin mengaku bahwa ada salah komunikasi para kiai terkait rapid test Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Kini, para kiai sudah bersedia di-rapid test guna kemaslahatan umat.
"Ada miss komunikasi saja, dianggap (rapid test) tidak resmi. Jadi, kiai menolak karena tidak ada surat pemberitahuan kepada kiai. Kalau pemkot dan dinkes memberikan informasi tertulis dan lisan pasti diterima," ujar Syafrudin kepada wartawan, Senin (22/6/2020).
Saat ini, kata Syafrudin, beberapa Pondok Pesantren sudah dilakukan rapid test guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Serang.
Bahkan, dirinya sudah memerintahkan kepada tim gugus tugas agar para santri yang akan kembali ke ponpes di rapid test terlebih dahulu. Dikhawtirkan, muncul klaster baru.
"Sudah mulai rapid test, pondok pesantren santrinya sudah ada yang masuk. Rapid test tentu (dilakukan) untuk para santri," ujarnya.