Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Presiden Kosovo Terancam Didakwa Atas Kejahatan Perang

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 25 Juni 2020 |11:30 WIB
Presiden Kosovo Terancam Didakwa Atas Kejahatan Perang
Presiden Kosovo, Hashim Thaci. (Foto: Getty Images)
A
A
A

PRISTINA - Presiden Kosovo Hashim Thaci telah dituduh melakukan kejahatan perang oleh seorang jaksa khusus internasional di Den Haag. Thaci dan beberapa orang lainnya dituduh "bertanggung jawab secara pidana atas hampir 100 pembunuhan", penyiksaan dan penghilangan paksa selama perang kemerdekaan Kosovo.

Tuduhan jaksa penuntut itu sedang dipertimbangkan oleh hakim di Pengadilan Spesialis Kosovo (KSC) yang akan memutuskan apakah kasus tersebut akan disidangkan.

Thaci telah membantah tuduhan tersebut dan menyatakan dirinya tidak bersalah.

Dalam pengumumannya, Kantor Kejaksaan Khusus (SPO) mengatakan bahwa, pada 24 April, pihaknya telah mengajukan 10 dakwaan kepada KSC "untuk pertimbangan Pengadilan". SPC belum merilis rincian tentang dugaan kejahatan perang yang dituduhkan.

"Dakwaan itu hanya tuduhan. Itu adalah hasil dari penyelidikan yang panjang dan mencerminkan tekad SPO bahwa itu dapat membuktikan semua tuduhan tanpa keraguan," demikian disampaikan kantor itu dalam pernyataan yang dilansir BBC.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Thaci dan salah seorang terdakwa lainnya, politikus Kosovo Kadri Veseli, telah berusaha untuk "menghalangi dan merusak" pekerjaan SPO "dalam upaya untuk memastikan bahwa mereka tidak menghadapi keadilan".

Seorang hakim praperadilan sekarang memiliki enam bulan untuk memutuskan apakah pengadilan akan melakukan tuntutan.

Tuduhan penyelundupan organ terhadap Tentara Pembebasan Kosovo (KLA), gerakan pemberontak yang dipimpin Thaci, pertama kali diajukan oleh mantan Jaksa Penuntut Kejahatan Perang Den Haag, Carla del Ponte pada 2008. Pengadilan yang didukung Uni Eropa itu dibentuk untuk menyelidiki Klaim-klaim tersebut.

Pemerintah Kosovo dengan marah membantah tuduhan itu, menyebutnya "tidak berdasar dan memfitnah" menjelang penerbitan laporan pada 2010.

Thaci telah berkuasa di Kosovo sejak akhir perang, baru-baru ini sebagai presiden Kosovo.

Perang kemerdekaan Kosovo pada 1998-1999 menewaskan lebih dari 10.000 jiwa dan hanya berakhir setelah kampanye udara NATO.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya pada 2008, sesuatu yang masih belum diakui Serbia.

Thaci dijadwalkan melakukan perjalanan ke Washington DC untuk pembicaraan yang direncanakan dengan kepemimpinan Serbia di Gedung Putih pada Sabtu (27/6/2020), tetapi telah membatalkan perjalanannya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement