Pihaknya menyebut bila para perawat ini memang memiliki risiko tinggi tertular corona akibat pekerjaannya.
"Perawat bekerja 24 jam memenuhi kebutuhan pasien A sampai Z, membantu semua tindakan. Makanya risiko tertularnya lebih tinggi, ini bisa menjadi catatan," tuturnya.
Beberapa perawat, disebut Nursalam, bahkan tak boleh pulang ke rumah sehingga memerlukan kebutuhan rumah singgah khusus. Selain itu, dirinya berharap jam kerja perawat bisa diatur agar mereka bekerja tidak terlalu lelah yang berimbas pada menurunnya daya tahan tubuh, hingga mudah tertular corona.
Ia menegaskan, kebutuhan perawat terkait alat pelindung diri, asupan nutrisi makanan, vitamin, hingga insentif gaji juga harus diberikan.