Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir Bandang di Wajo Sebabkan 50.287 Orang Krisis Makanan

Agregasi Sindonews.com , Jurnalis-Senin, 20 Juli 2020 |11:05 WIB
Banjir Bandang di Wajo Sebabkan 50.287 Orang Krisis Makanan
Banjir bandang (foto: BNPB)
A
A
A

WAJO - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan akibat luapan Sungai Walenae dan Danau Tempe, meluas dan merendam 10 kecamatan dengan ketinggian rata-rata 4 meter lebih.

Akibatnya, puluhan ribu jiwa terdampak bencana alam tersebut. Aktivitas warga lumpuh. Saat ini, korban mengalami krisis makanan dan berharap bantuan sembako dari pemerintah setempat, untuk bertahan hidup.

Muh Basri, korban banjir, mengatakan, tinggi muka air (TMA) banjir antara 4 hingga 6 meter. Bantuan telah diterima namun tidak mencukupi kebutuhan korban banjir. "Warga butuh bantuan sembako untuk bertahan hidup di tengah banjir," kata Basri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Andi Muslihin mengatakan, pihaknya saat ini siaga karena air kiriman dari hulu akan mengalir menuju Wajo. "Saat ini 79 desa dan kelurahan di 10 kecamatan terendam," kata Andi Muslihin.

Berdasarkan data sementara dari BPBD Wajo, TMA di bendung gerak tercatat 8,1 meter. Saat kondisi normal, TMA bendung gerak hanya 4 meter.

Sementara TMA banjir yang merendam permukiman warga mencapai 4 meter lebih. Jumlah kepala keluarga yang terdampak 16.674 kepala keluarga (KK) atau 50.287 jiwa.

Korban banjir yang mengungsi mandiri 136 KK atau 436 jiwa. Sedangkan yang tinggal di posko pengungsian sebanyak 191 KK atau 653 jiwa.

Pengungsi Terserang Penyakit

Sementara, banjir bandang yang menerjang wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, masih menyisahkan duka mendalam bagi para korban.

Hingga siang ini, Senin (20/7/2020) masih ada 11 orang dinyatakan hilang, sementara 38 korban ditemukan meninggal dunia, sesuai data dari Basarnas Posko Radda.

Memasuki hari ke delapan bencana banjir di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Tim SAR Gabungan terus melakukan upaya pencarian para korban hilang.

Tercatat masih ada 11 korban yang masih dinyatakan hilang sesuai laporan warga yang masuk ke posko basarnas radda. Sementara 38 korban sudah dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.

Selain itu, sebanyak 51 korban bencana banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di daerah tersebut, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Andi Djemma Masamba serta di Rumah Sakit Umum Hikma.

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement