TASIKMALAYA - Korban meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus bertambah menjadi 18 orang, menyusul seorang balita meninggal diduga DBD saat menjalani perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Rabu malam (22/7/2020).
Seorang balita laki-laki berusia 1 tahun asal Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, meninggal dunia diduga akibat demam berdarah dengue (DBD) pada Rabu malam, 22 Juli 2020. Korban meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya.
Salah seorang keluarga korban, Muhidin mengatakan, keponakannya tersebut masuk rumah sakit sejak tiga hari lalu. Awalnya, suhu tubuh keponakanya itu tinggi. Oleh orang tuanya, ia dibawa ke dokter anak.
Namun ketika kondisi semakin parah, keluarga merujuk korban ke rumah sakit. Namun setelah menjalani rawat inap selama tiga hari, korban meninggal dunia. Korban kemudian dibawa ke instalasi pemulasaraan jenazah. Berdasarkan keterangan dokter, keponakannya itu meninggal karena DBD.
"Di sekitar rumah sudah ada beberapa warga yang menderita DBD, sudah ada fogging dari pemerintah daerah juga beberapa waktu lalu, " Jelas Muhidin.
Sementara itu, petugas instalasi pemulasaraan jenazah RSUD dr Soekardjo, Dona Dermawan mengatakan, pihaknya menjemput pasien yang meninggal dari ruang pediatric insensitive care unit (PICU).
"Dari keterangan dokter yang merawatnya, pasien meninggal menderita DBD," jelas Dona.