Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peristiwa 31 Juli: Jambore Dunia hingga Kereta Parahyangan Diresmikan

Muhamad Rizky , Jurnalis-Jum'at, 31 Juli 2020 |07:00 WIB
Peristiwa 31 Juli: Jambore Dunia hingga Kereta Parahyangan Diresmikan
Ilustrasi Pramuka (Foto: Kemenpora)
A
A
A

JAKARTA - Sejumlah peristiwa atau sejarah penting terjadi setiap harinya, termasuk pada tanggal 31 Juli. Okezone akan mengulas beberapa peristiwa tersebut berdasarkan lan wikipedia, berikut:

781 - Gunung Fuji Meletus

Pertama kali Gunung Fuji meletus. Letusan tersebut jadi yang pertama dalam catatan sejarah Gunung Fuji.

Gunung Fuji sendiri adalah simbol Jepang yang terkenal dan sering digambarkan dalam karya seni dan foto-foto, serta dikunjungi pendaki gunung maupun wisatawan.

Gunung Fuji diperkirakan terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu. Sebuah gunung berapi yang kini masih aktif walaupun memiliki kemungkinan letusan yang rendah. Gunung Fuji terakhir kali meletus pada 1707–1708.Terdapat lima danau di sekeliling Fuji, yaitu Danau Kawaguchi, Danau Yamanaka, Danau Sai, Danau Motosu, dan Danau Shoji.

Sekitar 200.000 orang mendaki Gunung Fuji setiap tahunnya, 30 persen di antaranya orang asing. Tenggat waktu yang paling populer bagi para pendaki adalah dari 1 Juli hingga 27 Agustus. Pendakian bisa memakan waktu dari 3 hingga 7 jam sementara penurunan gunung mencapai sekitar 2 hingga 5 jam.

1937 - Jambore Dunia Pramuka V

Jambore ini diadakan di Vogelenzang, Bloemendaal, Belanda pada 31 Juli 1937. Jambore dibuka oleh Ratu Belanda, Wilhelmina, dan diikuti oleh kurang lebih 28.750 pandu mewakili 54 negara. Dengan adanya fasilitas 650 kran air dan 120 shower, Jambore ini menjadi jambore terbersih dari yang sebelum-sebelumnya. Area perkemahan dibagi ke dalam 12 sub-camps yang masing-masing ditandai warna tertentu.

Pada jambore kali ini Kepanduan Putri ikut serta dalam perkemahan namun hanya sebatas untuk memberikan penghormatan kepada Olave Baden-Powell (Lady Baden-Powell). Secara resmi Kepanduan Putri baru bisa berpartisipasi penuh pada Jambore Dunia Pramuka ke-16 di Australia.

1963 - Persetujuan Malnila

 

Persetujuan Manila atau juga disebut Matela Accord adalah sebuah persetujuan berasal dari inisiatif Diosdado Macapagal yang ditandatangani pada 31 Juli 1963 oleh Federasi Malaysia, Republik Indonesia, dan Republik Filipina.

Pertemuan berlangsung pada 7-11 Juni 1963 bertempat di Manila, para negara-negara peserta ini telah bersepakat dengan keinginan rakyat Sabah (Borneo Utara) dan Sarawak sesuai dengan konteks dari Lampiran Resolusi Majelis Umum 1541 (XV), 4 Prinsip 9, dengan pendekatan yang segar sesuai menurut pendapat

Sekretaris Jenderal PBB diperlukan untuk memastikan kepatuhan lengkap dengan prinsip penentuan nasib sendiri dalam persyaratan yang terkandung dalam Prinsip 9,dengan mempertimbangkan pemilu di Sabah (Borneo Utara) dan Sarawak melalui sebuah pemilu bebas dan tidak ada paksaan.

1971 - Kereta Parahyangan Diresmikan

Kereta Api Argo Parahyangan merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium/ekonomi plus yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani lintas Bandung-Gambir dan sebaliknya.

Ia menawarkan pilihan perjalanan pada pagi hingga malam hari untuk kedua arah serta menempuh jarak sekitar 169 km dalam waktu rata-rata 3 jam. Kereta ini pertama kali diresmikan pada 1971.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement