BENGKULU - Endi Wistanto, salah satu Polisi Kehutanan (Polhut) Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), resort Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Keluar masuk hutan sudah menjadi bagian hidup dari pria berkulit gelap itu.
Pekerjaan yang dilakoni pria itu bertaruh dengan nyawa. Bagaimana tidak, pria dengan tahi lalat di bagian sebelah kiri tersebut menjadi bagian dalam Patroli Harimau Sumatera - Kerinci Seblat.
Asam garam ketika patroli di dalam hutan pun sudah Endi, rasakan. Mulai dari 5 hari berjalan kaki di dalam hutan. Bahkan, jerat harimau yang dipasang Orang Tidak Dikenal (OTD) sempat mengenai bagian kaki salah satu dari rekannya saat berpatroli di TNKS.
Jerat yang terbuat dari sling baja itu diduga sengaja dipasang OTD untuk menjerat Harimau Sumatera di kawasan TNKS dan Hutan Produksi Terbatas (HPT). Penemuan jerat sling bukan hal bagi Endi bersama rekannya ketika berpatroli.
Setiap kali patroli, Endi bersama rekannya menemukan jerat sling baja. Jarak pemasangan jerat pun dari kisaran 100 meter hingga 200 meter, dengan 10 titik berbeda. Di mana jerat itu akan mengenai bagian kaki hewan yang melintas di lokasi jerat.
''Jangankan Harimau, saat kami berpatroli Komandan saya juga sempat terkena jerat,'' cerita Endi, kepada Okezone.
Jerat sling terpasang rapi. Bahkan tidak terlihat. Hingga siapa pun yang melintas di areal pemasangan jerat. Ketika mangsa masuk perangkap maka bagian kaki akan tergantung.