JOLO – Setidaknya 11 orang tewas dan 40 lainnya luka-luka dalam serangkaian serangan bom di Kota Jolo, selatan Filipina, yang terjadi di saat tentara membantu upaya penanganan wabah Covid-19. Salah satu serangan itu melibatkan seorang wanita pengebom bunuh diri.
Menurut laporan media yang mengutip keterangan militer, ledakan pertama terjadi di dalam alun-alun Paradise Food di sebelah toko komputer di pusat Kota Jolo sekira pukul 12.00 waktu setempat, menewaskan lima tentara dan lima warga sipil. Komandan Militer Regional Letnan Jenderal Corleto Vinluan mengatakan, bom itu ditempelkan di sepeda motor yang diparkir.
BACA JUGA: Bom Filipina Tewaskan 14 Orang, Abu Sayyaf Klaim Tanggung Jawab
Sekiras satu jam kemudian seorang wanita pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di luar Katedral Our Lady of Mount Carmel di dekatnya. Ledakan ini menewaskan seorang tentara, demikian diwartakan RT.
Foto dari tempat kejadian menunjukkan tubuh hangus tergeletak di jalan dan tim penyelamat merawat yang terluka. Foto-foto itu juga menunjukkan tentara dikerahkan di tempat kejadian dan truk tentara yang rusak.
Photos from the second explosion in Brgy. Walled City in Jolo, Sulu
The second blast happened at around 1 p.m. as authorities were sweeping the area following the first explosion. (via @News5PH / @lailachikadora) pic.twitter.com/gpXJVtmpLR— ONE News PH (@onenewsph) August 24, 2020
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi Kepulauan Sulu selatan adalah benteng kelompok pemberontak Abu Sayyaf, yang terkait dengan ISIS. Abu Sayyaf terlibat dalam pengeboman Katedral Our Lady of Mount Carmel tahun lalu yang menewaskan 20 orang.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)