JAMBI - Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian, menilai penggunaan dan kesadaran masyarakat untuk biasa pakai masker yang benar masih kurang.
Menurutnya, banyak yang merasa tidak akan tertular virus, menganggap virus ini hanya beredar di masyarakat perkotaan.
"Itu pendapat yang salah, bahkan ada yang bilang ini konspirasi Pemerintah dan lain-lain, hoax dan lain-lain," tukasnya saat berada di Jambi, Rabu (26/8/2020).
Bahkan, katanya, masih ada orang-orang yang menyuarakan hal-hal seperti itu yang menyesatkan masyarakat.
"Untuk menyadarkan masyarakat, mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya memakai masker dan protokol kesehatan lainnya, yaitu kita selalu menjaga jarak, sering mencuci tangan, dan hindari kerumunan," ujar Tri Tito.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat harus menjaga imunitas, karena virus ini tidak ada obatnya. "Mungkin ada vaksin masih dalam percobaan. Kemudian Januari mungkin diproduksi, tapi untuk memvaksin sekian juta masyarakat ini itu memerlukan waktu yang lama, mungkin bisa satu tahun dua tahun," ungkapnya.
Lantaran itu, sambungnya, selama menunggu vaksin, semua orang harus tetap menjaga diri. Disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menjaga imunitas masing-masing.
"Khusus untuk saat pandemi ini, kita harus lebih intensif melaksanakan bagi-bagi masker. Yang penting waktu saya tidak ada di sini ibu-ibu tetap bergerak. Bergerak secara berkala membagi masker," imbuh Tri Tito.
Kenapa masyarakat perlu atau harus pakai masker, dia melanjutkan, karena satu orang positif Covid-19, berpotensi menularkan virus ke 400 orang.
"Jadi TP PKK membagi masker untuk orang itu bukan untuk orang lain. Tapi untuk dirinya sendiri. Karena dengan dia memakai masker, dia melindungi dirinya, melindungi orang lain, dan akhirnya melindungi kita semua. Jangan menganggap enteng ini tidak akan sampai ke keluarga kita," harapnya.
Selanjutnya, katanya lagi, mungkin saja kita bisa memproteksi diri di rumah dan lain-lain tapi kalau sekeliling kita tidak melakukan hal yang sama percuma.
"Banyak sekali kasus ada orang tidak ngapa-ngapain di rumah saja, dia cuci tangan, jaga kebersihan dan lain lain-lain, kemudian ada tamu, teman satu, dua orang yang mungkin pakai masker, tapi dia menularkan melalui tangan ataupun droplet," ujar Tri Tito.
Oleh sebab itu, sambungnya, kader PKK menjadi harapan bagi pemerintah untuk berperan aktif membagikan masker.