SOLO - Karaton Kasunanan Hadiningrat memperingati 275 tahun berdirinya Karaton Kasunanan di desa Sala yang kini bernama Surakarta.
Berbeda dari peringatan sebelumnya, peringatan berdirinya Karaton Kasunanan setelah pindah dari daerah Kartosuro, kali ini teramat spesial.
Pasalnya pada peringatan berdirinya Karaton Kasunanan dalam bahasa Jawa disebut Wilujengan Hamengeti Hadeging Karaton Dalem Mataram Surakarta Hadiningrat Pindah Keraton Saking Kartosuro Dhateng Surakarta yang digelar Lembaga Dewan Adat secara sederhana ini, ada dua momen bersejarah dalam perjalanan berdirinya Karaton Kasunanan.
Momen pertama yaitu, bergabungnya Karaton Kasunanan kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, 75 tahun lalu.
Momen kedua yaitu, turunnya putusan Mahkamah Agung (MA) RI nomor 330.K/Pdt/2020 tanggal 27 Februari 2020 lalu.
Dimana dalam Putusan Mahkamah Agung membatalkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Solo dan Pengadilan Tinggi (PT) terkait pembubaran Lembaga Dewan Adat (LDA) dan Yayasaan Kraton Surakarta.
Direktur Eksekutif Lembaga Hukum Kraton Kasunanan Surakarta (LHKS) KPH Eddy Wirabumi mengatakan perayaan berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta merupakan peringatan perpindahan Keraton Kartasura ke Desa Sala saat masa pemerintahan Paku Buwono (PB) II.
Di hari jadinya ini, lanjut suami dari Putri Raja PB XII GKR Wandansari ini semua kerabat, sentono, dan abdi dalem, mengharapkan Keraton Kasunanan Surakarta ke depannya diberikan ketenteraman dan kemakmuran.
"Jadi, kami tetap akan bertahan dan tetap eksis menyelenggarakan upacara adat yang kami miliki," ujar Wirabumi pada Okezone, Sabtu (5/9/2020).
Meskipun tak bisa dipungkiri, di era milenial ini keberadaan Keraton hanyalah sebatas penjaga nilai-nilai budaya. Namun meski begitu, keberadaan Keraton masih diakui baik di dalam maupun luar negeri.
Padahal, ungkap Wirabumi, banyak yang tak mengetahui bila Karaton Kasunanan menjadi kerajaan pertama di Nusantara yang mengakui kedaulatan Republik Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News