Bahkan tak hanya komunis, pada tahun 1953 hingga 1962, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat yang dipimpin Kartosuwiryo. Gerakan ini bertujuan untuk mendirikan negara dengan dasar syariat Islam.
Namun, DI/TII berhasil diredam dengan konfrontasi militer. Korban berjatuhan dari kedua belah pihak, hingga pada akhirnya pemimpin pemberontakan Kartosuwiryo berhasil ditangkap lalu dihukum mati.
4. Tunggangi Pasukan Daerah Luar Jakarta untuk Kudeta.
Terjadi pergeseran pasukan dari masing-masing Kodam untuk mengirimkan perwakilan sebanyak 1 batalion guna mengikuti parade HUT ABRI ke-20, 5 Oktober 1965. Di antaranya batalion 330 Siliwangi, batalion 454 Diponegoro, dan batalion 530 Brawijaya.
Pemberontakan PKI yang dipimpin Letkol Untung secara kebetulan memang ditunjuk sebagai panitia parade pasukan HUT ABRI. Momentum itu lantas dijadikan Untung untuk memperkuat pasukannya dalam melancarkan operasi penculikan Jenderal.
(Qur'anul Hidayat)