"Yang memprihatinkan adalah, meski pemerintah dan banyak pihak yang sudah gencar menyampaikan pentingnya protokol kesehatan, namun jumlah kematian tenaga kesehatan terutama dokter, semakin bertambah pesat, dan kita tahu jumlah kematian yang bertambah pesat ini, masyarakat tidak hanya abai terhadap protokol kesehatan, namun juga tidak peduli terhadap keselamatan tenaga kesehatan," ujarnya.
Baca juga: RS Darurat Wisma Atlet Rawat 3.849 Pasien Positif Covid-19
Menurut Ari Kusuma, sebelum adanya pandemi Covid-19, jumlah tenaga kesehatan dan dokter di Indonesia merupakan yang terendah dari rata-rata Asia, serta dunia. Ari pun menjabarkan bahwa satu dokter di Indonesia harus melayani sekira 3.000 pasien.
"Nah, dengan banyaknya korban dari tenaga kesehatan saat ini, maka ke depannya layanan masyarakat dari pasien baik covid maupun non-covid jelas akan terganggu karena kurangnya tenaga medis," pungkasnya.
(Qur'anul Hidayat)