BAKU - Armenia dan Azerbaijan pada Selasa (13/10/2020) saling tuduh pihak musuh telah melanggar gencatan senjata kemanusiaan.
Kantor berita Reuters menyaksikan penembakan di Kota Martuni di Nagorno-Karabakh, dan di Terter, Azerbaijan. Kedua pihak membantah melanggar gencatan senjata yang dimediasi Rusia dan mulai berlaku Sabtu lalu.
BACA JUGA: Pertempuran Kembali Pecah di Nagorno-Karabagh, Armenia Tembak Jatuh Helikopter Azerbaijan
Nagorno-Karabakh adalah daerah kantong di Azerbaijan yang diperintah dan dihuni oleh etnis Armenia. Perselisihan atas wilayah itu dalam beberapa minggu terakhir adalah yang terburuk sejak pertengahan 1990-an.
Mata dunia mencermati bentrokan itu karena daerah tersebut merupakan jalur ekspor minyak dan gas Azerbaijan. Turki dan Rusia, yang bersekutu dengan pihak yang berlawanan, berisiko terseret ke dalam konflik, demikian diwartakan VOA.
Ratusan orang tewas, dan semakin banyak orang mengungsi.
BACA JUGA: Armenia dan Azerbaijan Setujui Gencatan Senjata di Nagorno-Karabagh
Konflik itu memperburuk penyebaran Covid-19 di kedua negara. Kasus baru di Armenia berlipat ganda dalam dua minggu terakhir. Di Azerbaijan, kasus virus corona naik sekitar 80 persen dalam seminggu ini.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengajukan permohonan bantuan karena diperkirakan puluhan ribu orang akan membutuhkan bantuan dalam tiga bulan ke depan.
(Rahman Asmardika)