Dia menjelaskan sedang diusulkan dana Rp1 miliar kepada DPRD setempat. "Kita antisipasi ancaman kekeringan selama tiga bulan ke depan, kita masukkan dalam anggaran perubahan," jelasnya.
Kritik Walhi
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTT Umbu Wulang mengatakan, kebijakan pemerintah yang lebih mengandalkan sumur bor sebagai sumber air baku sangatlah keliru.
Menurut dia, penggunaan sumur bor sebenarnya merupakan salah satu bentuk eksploitasi terhadap air tanah. Penggunaan sumur bor berpotensi mengurangi cadangan air tanah. “Apalagi dengan kondisi curah hujan yang berkurang akhir-akhir ini sehingga berkurangnya air tanah lebih cepat dari pengisian kembali. Akibatnya akan menimbulkan kekeringan pada sumber-sumber air permukaan yang ada (seperti mata air),” katanya.
Ketiadaan dan daerah tangkapan air untuk merangsang dan memeilihara sumber mata air, menjadi hal yang harus dibikin pemerintah sesegara mungkin. Untuk itu Walhi menyarankan agar Pemerintah Kota Kupang
(Abu Sahma Pane)