PARIS - Prancis telah melaporkan lonjakan besar dalam kasus Covid-19 setelah mengonfirmasi 30.621 infeksi baru virus corona pada Kamis (15/10/2020), naik dari 22.591 yang dilaporkan pada hari sebelumnya. Lonjakan itu terjadi menjelang pemberlakuan aturan jam malam baru di Paris dan delapan kota lainnya, yang diumumkan pemerintah guna mengekang penyebaran virus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pembatasan yang ketat "mutlak diperlukan" untuk menyelamatkan nyawa. Lonjakan kasus telah terjadi di beberapa negara Eropa dalam beberapa pekan terakhir, dengan angka kematian di Benua Biru hampir melewati 1.000 per hari.
BACA JUGA: Presiden Prancis Lepas Masker dan Batuk saat Pidato di Depan Siswa
Jutaan orang di Eropa telah diberitahu bahwa mereka harus hidup di bawah langkah-langkah baru yang ketat saat pemerintah berjuang melawan gelombang kedua.
Pembatasan baru untuk memerangi tingkat infeksi yang melonjak di seluruh Prancis diumumkan oleh Presiden Emmanuel Macron pada Rabu (14/10/2020), demikian diwartakan BBC.
Penduduk Paris, pinggiran kota dan delapan kota lainnya termasuk Marseille dan Lyon tidak akan dapat meninggalkan rumah mereka tanpa alasan yang "sah" antara pukul 21:00 dan 06:00 mulai Sabtu (17/10/2020). Macron mengatakan, pembatasan yang akan berlangsung setidaknya selama empat pekan itu bertujuan untuk mengurangi kenaikan kasus harian menjadi 3.000.
Perdana Menteri Jean Castex mengatakan polisi akan dikerahkan untuk memberlakukan jam malam, tetapi orang masih akan diizinkan untuk pergi bekerja atau mengunjungi rumah sakit atau apotek.